Layanan Infrastruktur Cloud Akan Capai US$ 195 Miliar di 2020

Layanan Infrastruktur Cloud Akan Capai US$ 195 Miliar di 2020

Total pendapatan dari layanan Public Cloud (layanan komputasi berbasis awan) di seluruh dunia akan mencapai lebih dari US$ 195 miliar pada tahun 2020, atau lebih dari dua kali lipat dari ukuran pasar saat ini, menurut studi baru dari International Data Corporation (IDC).

Menurut laporan terbaru IDC yang bertajuk “Worldwide Semiannual Public Cloud Services Spending Guide,” IDC memperkirakan bahwa kawasan Eropa Barat akan terus menguasai sekitar seperlima dari pasar global, dengan pertumbuhan pendapatan naik dari US$ 15 miliar pada tahun 2015 menjadi US$ 38,6 miliar pada tahun 2020.

Di kawasan Eropa Barat, Inggris akan tetap menjadi pasar terbesar untuk layanan Public Cloud hingga tahun 2020, menghasilkan hampir 30% dari total pendapatan di wilayah tersebut. Jerman dan Perancis mengikuti dalam hal ukuran, dengan tiga negara terbesar tersebut mewakili sekitar 64% dari total pendapatan. Jerman akan memiliki pertumbuhan terkuat selama lima tahun ke depan, diikuti oleh beberapa negara kecil, seperti Irlandia, Swedia, dan Swiss, yang secara bertahap akan meningkatkan pangsa pasar regional.

Perusahaan dari industri Discrete manufacturing (seperti perusahaan mobil, smartphone dan lainnya), Perbankan dan Process manufacturing (seperti perusahaan makanan, obat dan lainnya) saat ini merupakan pengguna terbesar, yang mewakili hampir 36% dari total pendapatan Public Cloud di Eropa Barat. Sementara perusahaan Utilitas (seperti perusahaan pemasok listrik, air dan gas), Asuransi, dan Discrete manufacturing diprediksi akan memiliki pertumbuhan pendapatan tercepat di wilayah ini selama lima tahun ke depan.

Beberapa negara Eropa telah lebih cepat mulai mengadopsi layanan berbasis awan ini daripada negara lainnya. Banyak perusahaan dari sejumlah negara yang masih khawatir terkait dengan isu seperti keamanan informasi, data lokasi, ketersediaan solusi, dan isu-isu lainnya. Namun, IDC memprediksi bahwa pertumbuhan layanan ini akan merata di seluruh Eropa selama lima tahun ke depan.

Layanan Software-as-a-service (SaaS), yang terdiri dari layanan pemberdayaan aplikasi dan sistem infrastruktur perangkat lunak, menyumbang sebesar 66,9% dari seluruh pendapatan Public Cloud pada tahun 2015. Layanan SaaS akan terus mewakili porsi terbesar pada tahun 2020, dan layanan seperti Platform-as-a-service dan infrastructure-as-a-service juga akan terus tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat.

Menurut Serena Da Rold, senior research manager of customer insights and analysis di IDC, mengungkapkan bahwa layanan Public Cloud dipilih karena fleksibilitasnya, biaya awal yang rendah, dan kemudahan dalam menggunakannya, dalam upaya perusahaan untuk memilih dan membeli solusi IT yang baru.

 

Perusahaan anda ingin menerapkan Cloud Computing? Jakartawebhosting.com menyediakan layanan Cloud Hosting, dengan kecepatan dan stabilitas pusat data dan server yang baik, up time server 99,9%, team support yang siap membantu 24 jam dan biaya langganan yang menarik.

Layanan Infrastruktur Cloud Akan Capai US$ 195 Miliar di 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *